Rabu, 05 November 2014

Tragedi Jatuhnya "Piko" ke Lubang Hitam nan Sesak

Diposting oleh salmasara.blogspot.com di 06.56
Beberapa minggu yang lalu, saat aku tak sengaja melihat banyak penjual ikan di pinggir jalan, akhirnya aku memutuskan untuk membeli sekaligus memeliharanya. Setelah melihat-lihat dan mensurvei harga, ku putuskan untuk membeli tiga ekor ikan cupang berukuran sangat mini, plus aquarium yang juga berukuran mini.
Saat itu aku berpikir untuk segera memberi nama pada ketiga Ikan-Ikan ku, dan... tercetuslah tiga nama "Pika" "Piko" dan "Poku". Nama yang lucu bukan?
Setelah berminggu-minggu mereka bersama ku, belum pernah sekalipun aku mengganti air habitatnya, tentu saja karna banyaknya tugas kampus yang menyita perhatian ku. Sampai-sampai aku selalu lalai untuk mengganti airnya.

Sampai pada suatu sore, sepulang kuliah aku memutuskan untuk mengganti airnya. Setelah selesai melakukan sholat Ashar, ku tenteng aquarium merah ku menuju kamar mandi, dan kuletakkan disisi wastafel. Awalnya aku berfikir bagaimana cara membuang airnya? Sedangkan aku tak memiliki saringan! Namun aku tak kehilangan akal. Karna aquariumnya yang berukuran mini, akhirnya aku membuang airnya secara perlahan, tentunya sambil menggunakan telapak tanganku sebagai tadahannya, jaga-jaga siapa tahu Pika-Piko-Poku mendadak bandel.
Ternyata firasat ku benar, si Piko, yang memiliki warna paling gelap diantara mereka tiba-tiba melakukan gerakan salto dan keluar dari aquarium, lalu masuk menuju lubang wastafel. Karna tak sempat menyelamatkan Piko, akhirnya saat itu juga aku harus merelakan kepergian Piko.
Sebenarnya, saat itu ada satu rahasia kecil tentang saltonya Piko ke Lubang Hitam nan Sesak. Sebenarnya saat itu Piko tak benar-benar langsung masuk ke dalam lubangnya, namun posisinya benar-benar berada disisi lubang.
Dalam waktu sepersekian detik, saat nyawa Piko menjadi taruhannya, aku malah berpikir untuk mencari sesuatu guna mengambil Piko, karna saat itu yang ada dipikiranku adalah aku geli dan sedikit enggan untuk memegang tubuh Piko yang bau amis. Tapi karna keegoisan ku, dalam waktu sepersekian detik tadi aku malah harus kehilangan Piko, ia memutuskan untuk masuk kedalam lubang wastafel :(
Padahal saat itu aku sedang memutar otak bagaimana cara menyelamatkan Piko, tapi karna Piko tak mengerti maksud ku (tentu saja karna ia adalah seekor ikan) ia lebih memilih menceburkan dirinya ke dalam lubang :(
Ada hikmah yang benar-benar bisa ku petik dari tragedi jatuhnya Piko, jika lain kali aku berada dalam posisi harus menyelamatkan nyawa seseorang, maupun seekor hewan, atau bahkan sesuatu benda yang sangat berharga, harusnya aku tak memikirkan resiko apa yang harus ku tanggung :'( Seharusnya aku segera bertindak melakukan penyelamatan :'( Bukan malah memikirkan keselamatan diri-sendiri :'( 
Itulah mengapa aku sedih kehilanganmu Piko, karna perasaan bersalah ini terus menghantui ku.
Terima kasih Piko, walaupun kau hanya seekor Ikan yang kecil, bahkan teramat kecil, tapi mampu memberikan ku kesadaran tentang betapa pentingnya menyelamatkan sesuatu yang sangat spesial.
Selamat Jalan Piko!! Semoga akhirnya kau bermuara di saluran air, tidak tersendat di lubang wastafel yang sempit dan gelap :'( :'(
Selamat Jalan Piko!!!

0 komentar:

Posting Komentar

 

Girl's Diary Template by Ipietoon Blogger Template | Gift Idea