Minggu, 19 April 2015

Tentang Rindu yang Tak Kunjung Usai

Diposting oleh salmasara.blogspot.com di 07.50
Tentang rindu. Rindu bertemu dengan orang-orang terkasih. Rindu yang tak kunjung usai. Rindu yang tak pernah berkesudahan. Rindu yang selalu menemui jalan buntu. Rindu yang tak pernah tersampaikan. Rindu yang walaupun ku teriakkan 1000x bahkan sampai habis suara ku tetap saja tak bisa merubah keadaan. Rindu yang setiap malam selalu menghantui setiap tidur ku. Rindu yang selalu berusaha menyusup kedalam bunga tidurku. Bahkan rindu yang tak pernah bisa merelakanku bahagia, melanjutkan kehidupan ku, melupakan cerita masa lalu. Rindu yang selalu mengikuti ku kemanapun aku melangkah. Merindukan cerita masa lalu. Rindu yang tak pernah usai..

Mungkin rindu ini akan terus menggerogoti, hingga yang tersisa hanya kikisan-kikisan kecil. Rindu akan teman-teman seperjuangan di pesantren dulu. 6 tahun. 6 tahun kita bersama. Dari pagi hingga bertemu pagi kembali. Kalian menjadi orang pertama yang tahu ketika aku kenapa-napa. Bahkan kalian juga yang menjadi saksi perjuangan ku melalui berbagai macam jenis ujian ketika di pesantren. Ujian Lisan, Ujian Tulis, Ujian Akhir Nasional, Ujian MAPEL Pondok, Ujian Praktik Mengajar, segala jenis Ujian Praktek, dan seabrek ujian-ujian lainnya. Bukan orang tuaku, melainkan kalian. Teman-teman yang benar-benar memahami ku luar-dalam.

Saling menguatkan dikala yang lain rapuh. Saling mengisi energi positif dikala yang lain jatuh. Mengarungi kehidupan akan indahnya dunia remaja. Dunia yang seharusnya menjadi tempat pencarian jati diri. Dunia yang seharusnya kita merasa bebas. Bukan malah menghadapi berbagai macam tekanan dan terpaan badai. Tapi, bukankah itu yang menjadikan kita kuat?

Selalu saja, selalu saja perasaan rindu ini hadir tanpa permisi. Datang sesuka hati. Pergi semaunya. Tanpa pernah mau berkompromi.  Hingga menyisakan ku yang terpuruk mengenang semuanya. Menyadari bahwa itu semua sudah berlalu. Bertahun-tahun lalu.
Tapi, ada satu hal yang tak bisa ku hindari, aku benar-benar menikmati perasaan rinduku. Bahkan merasa takut jika suatu hari nanti aku kehilangan perasaan rindu akan teman-teman. Menjadikan cerita masa lalu sebagai salah satu energi untuk melanjutkan kehidupan.

Tuhan, tak bisakah aku meminjam waktu-Mu satu hari saja? Agar aku kembali bisa merasakan masa-masa menjadi santri. Berkumpul dengan 119 orang teman angkatanku. Mengulang satu hari.. saja aktifitas yang biasa kami lakukan. Tuhan, andai aku tahu bahwa perpisahan ini begitu menyakitkan, harusnya aku lebih bisa menikmati hari-hari yang kulalui kemarin.

Tapi Tuhan, terima kasih. Terima kasih karna Kau telah memberi ku kesempatan untuk mengenal mereka. Walaupun hanya 6 tahun, tapi aku akan menyimpan semua kenangan itu dalam hati ku. 6 tahun yang sungguh berharga.
***

1 komentar:

Fiqih Maisaroh mengatakan...

Cieee, yang lagi dirundung rindu :p

Posting Komentar

 

Girl's Diary Template by Ipietoon Blogger Template | Gift Idea