Rabu, 30 September 2015

Hikmah Aidil Qurban

Diposting oleh salmasara.blogspot.com di 04.21 0 komentar
Kemarin, lepas perayaan hari raya qurban, sebelum memulai pelajarannya ada satu dosen yang memberikan sebuah wejangan yang cukup menarik mengenai berqurban di hari raya Idul Adha.

Aidil Qurban

Diposting oleh salmasara.blogspot.com di 04.18 0 komentar
Idul Adha. Bukan barang baru melaksanakan sholat Idul Adha tanpa orang tua. Ini sudah tahun yang ke-9 melakukannya. 7 kali di Pesantren dan 2 kali di Jogja. Mungkin adakalanya yang dikatakan Isal memang benar, “Popo mah udah kebal kayaknya. Kebal dari rasa kangen. Udah jarang pulang, Idul Adha juga ngga pernah di rumah. Ckckck, efek kelamaan ngerantau itu kayaknya.”

Love Story Part `13

Diposting oleh salmasara.blogspot.com di 04.16 0 komentar
Aku tak tahu, mungkin ini hanya sebatas perasaan kagum yang berlebihan. Tapi kenapa ada sesak di dalamnya? Apakah rasa kagum juga bisa meninggalkan luka?
Seharusnya dari awal aku tidak boleh melibatkan hatiku. Sama sekali tidak boleh.

Rabu, 16 September 2015

Welcome to the new!

Diposting oleh salmasara.blogspot.com di 19.10 0 komentar


 New world. New life. Welcome to the new!!
Sudah hampir dua minggu menempati kamar kos baru.
Betah? Tentu saja! Kos tersebut dipilih atas kesepakatan bersama, aku, orang tuaku, dan kedua kakakku. Tentu saja aku juga turut andil dalam pemilihan tempat tinggalku sendiri. Aku yang akan tinggal di sini, bukan mereka. Aku memilih kos ini, dengan segala plus minusnya. 

Sabtu, 12 September 2015

Menunggu

Diposting oleh salmasara.blogspot.com di 19.35 0 komentar


Ah, siapa pula orang yang memiliki hobi menunggu? Kegirangan bila disuruh menunggu. Tidak ada.

Buakankah menunggu adalah sesuatu yang melelahkan?

Tapi ada… saja orang yang bebal, ngotot ingin tetap menunggu seseorang. Padahal yang ditunggu entah merasa atau tidak.

Nikita Willy boleh saja bilang, “ku akan menanti, meski harus penantian panjang, ku akan tetap setia menunggumu, ku tau kau hanya untukku…”

Atau bisa juga ujar Alm. Chrisye featuring Peterpan, “tanya untuk mu, harus berapa lama, aku menunggumu, aku menunggumu…” 

Rossa lebih ekstrem lagi, “ku menunggu, ku menunggu kau putus dengan kekasihmu…” ckckck -_-

Tetap saja, bagi ku menunggu itu seperti kata Raisa, “apalah arti aku menunggu, bila kamu..tak cinta..lagi…”

Kamis, 03 September 2015

Pulang #CeritaLiburanPart7

Diposting oleh salmasara.blogspot.com di 17.22 0 komentar
Ah, pulang. Saatnya ‘pulang’ ke kota rantau. Yogyakarta.
Lucu sekali, bukankah kata-kata pulang seharusnya digunakan ketika kau ingin pulang ke rumah? Pulang ke kampung halaman. Tapi tak apa, bagiku Yogyakarta juga sudah ku anggap seperti kotaku sendiri.
 

Girl's Diary Template by Ipietoon Blogger Template | Gift Idea