Aku tak tahu, mungkin ini
hanya sebatas perasaan kagum yang berlebihan. Tapi kenapa ada sesak
di dalamnya? Apakah rasa kagum juga bisa meninggalkan luka?
Seharusnya dari awal aku
tidak boleh melibatkan hatiku. Sama sekali tidak boleh.
Ah, mau sampai kapankau
terus seperti ini? Berapa tahun sudah kau tertikam oleh perasaan mu
sendiri?
Padahal dia benar-benar
tidak pernah melihatmu! Tidak pernah sekali pun. Jangankan melihat,
menoleh pun mungkin tidak.
Tidak pernahkah? Mungkin
aku saja yang tidak tahu. Bodoh! Lagi-lagi kau menghibur hatimu
sendiri dengan cerita-cerita semu. Berhentilah berharap bulan akan
muncul di siang hari. Ya, seperti itulah perumpamaan bagi harapanmu.
Mustahil. Apa kau belum menyerah? Sampai kapan kau bisa bertahan?
Sampai seberapa jauh kau bisa bertahan? Butuh berapa lama lagi sampai
kau bisa mengikhlaskan perasaan mu?
Mungkin aku saja yang
tidak paham garis batas antara mengagumi dan mencintai. Tidak
seharusnya aku melewati garis itu. Maaf. Maafkan aku...
0 komentar:
Posting Komentar