Jumat, 20 Februari 2015

Novel "Only You 너 만 " part`3

Diposting oleh salmasara.blogspot.com di 05.32


*Bab 3*
Jung Na Ra_
“Kau yakin baik-baik saja?”
Ne Eun Jae-ya, kau sudah berkali-kali menanyakan hal ini, lagipula sudah satu minggu berlalu sejak kejadian kemarin.” Raut wajah Eun Jae masih menyiratkan kekhawatiran. Walaupun sebenarnya tak bisa dipungkiri bahwa tadi sesaat aku merasa seolah-olah akan pingsan, sepetinya ini efek samping dari kecelakaan kemarin.
Saat ini aku dan Eun Jae sedang berada di kantin sekolah, menyantap makan siang.
“Apa kau sudah bertemu lagi dengan Cha Young Sunbae?
Aku menggeleng, “untuk apa?”
“Sepertinya dia masih menghawatirkan mu, kau tahu? Beberapa hari ini Tae Chun melihatnya mengendap-endap di koridor kelas, sepertinya ia berusaha untuk mencari tahu tentang keadaan mu?”
Aku tertawa mendengarnya, “untuk apa ia menghawatirkan ku?” tentu saja ia hawatir, karna secara tak langsung ia yang menyebabkan ku mengalami kecelakaan, tapi aku tak ingin menceritakan hal ini pada siapa pun, termasuk Hye Jung oppa dan Eun Jae.

Eun Jae menggeleng, “entahlah. Oh, annyeong sunbaenim![1]
Aku sendiri tak mengerti mengapa tiba-tiba saja aku berdiri, yang ku tahu, setelah itu aku menabrak seseorang yang membawa piring berisi makan siang, dan terjatuh tepat diatasnya. Saat itu juga makanan yang berada di piring nya jatuh berhamburan mengotori seragamnya.
Aku menoleh dan seketika terpekik pelan melihat siapa seseorang yang tak sengaja ku tabrak, Cha Young sunbae!  “Oh, jweseonghamnida oppa, jeongmal jweseonghamnida[2]!” dengan tergesa ku ubah posisi tubuh ku yang tadinya berada diatasnya, kini tangan ku bergerak-gerak membersihkan kimbap[3] dan kuk[4] yang berhamburan mengotori seragamnya.
Tiba-tiba Cha Young sunbae mencekal tanganku, dan saat itu juga aku pun tersentak kaget, dengan ekor  mata, ku beranikan diri melihat raut mukanya. Tak ada ekspresi apa-apa yang kudapatkan dari sana, ia sama halnya seperti hari-hari yang lalu, menatap kedalam mata ku dengan tanpa ekspresi apapun.
“Apakah gelang ini milik mu?” Tanyanya sembari memegang gelang yang melingkar di sebelah jam tangan ku.
Aku mengangguk bingung. “Ne.”
“Oppa, gwaenchana?” tiba-tiba saja seorang gadis merangsek maju menghampiri kami, entah siapa namanya, ia berusaha membantu Cha Young sunbae untuk berdiri. Ia mengibaskan sisa kotorannya dan tanpa menghiraukan siapa pun pergi begitu saja.
Aigo… jjinjja[5], mengapa semua lelaki disekitarku selalu bersikap sama?
***
Jung Na Ra***
“Kau serius berniat membantunya?” Eun Jae bertanya khawatir
“Tentu saja, lagipula aku yakin saat ini pakaian Sunbae kotor sekali! Bukankah tadi kau juga melihat sendiri bagaimana aku menumpahkan kimbap dan kuk nya. Siapa tahu kaos ini bisa sedikit membantu.”
Eun Jae terlihat berfikir keras. Entah apa yang difikirkan nya. Beberapa saat aku menunggu. Ternyata ia malah asyik dengan lamunan nya.
“Ya sudah, kalau begitu aku pergi dulu.”
“Jung Na Ra! Tunggu! Kau yakin pergi sendiri?”
Aku tertawa mendengarnya. Lantas mengangguk. “Mengapa harus takut?”
“Entahlah, hanya saja, sepertinya tak aman bagi mu pergi seorang diri menemuinya.”
Aku kembali tertawa. “Kau bercanda Eun Jae. Sudahlah, aku pergi dulu!”
***
Jung Na Ra_
Aku mencoba mencarinya di sekitar loker penyimpanan siswa. Ternyata tak ada, akhirnya ku putuskan untuk mencarinya di toilet. Dengan langkah perlahan aku memasuki toilet pria. Ada satu pintu kamar mandi yang terkunci, berharap semoga ia yang berada di dalamnya. Semakin memelankan langkah aku mencoba mendekati pintunya. Setelah aku benar-benar berada di hadapan pintu kamar mandi, ku rapatkan badan ku disana, terutama daun telinga ku. Mencoba mencuri dengar dari luar pintu.
Aneh, tidak ada suara apa-apa yang ku dengar. Semakin ku rapatkan daun telinga ku di sana. Saat itulah,  tiba-tiba saja pintu nya terbuka dan aku pun terhuyung. Hampir saja tubuh ku tersuruk di lantai, tapi berhasil ditangkap oleh sosok si pembuka pintu.
“Sunbae?” buru-buru ku perbaiki posisi tubuh ku yang berada dalam pelukannya. Sial! Setiap kali berada di dekatnya mengapa aku selalu saja melakukan hal-hal konyol? Tapi belum sempat kaki ku berdiri dengan sempurna ia melepaskan ku begitu saja. Sekarang tubuh ku benar-benar tersuruk di lantai.
“Apa yang kau lakukan?”
“Ah, ini.” Aku menyodorkan kaos ku. “Siapa tahu Sunbae membutuhkannya.” Aku mencoba memasang senyum selebar mungkin.
Masih dengan posisi ku yang tersuruk di lantai ia menepis kaos ku dengan kakinya. Menendang tangan ku yang memegang kaos. Hal yang benar-benar diluar dugaan ku. Lantas tanpa kata ia pergi begitu saja. Namun baru beberapa langkah berjalan tiba-tiba ia berbalik menghampiri ku. Menekuk lututnya. Mencoba mensejajarkan posisinya dengan posisku yang masih terduduk di lantai, memijit kaki ku yang terkilir akibat terjatuh.
Ia memegang kening ku. Lantas bergumam pelan. “Sepertinya kau sudah sehat akibat kejadian beberapa hari yang lalu. Syukurlah.” Lantas berlalu meninggalkanku.
Aigo, dia pikir dia siapa? Eun Jae benar, harusnya tadi aku tak usah membantunya.
***


[1] Hai kakak.
[2] Maafkan aku oppa, aku benar-benar minta maaf (*Jweseonghamnida : bahasa formal dari meminta maaf)
[3] Nasi gulung korea.
[4] Sup
[5] Ya Tuhan…benar-benar. Merupakan salah satu jenis kalimat mengggerutu di Korea.         

0 komentar:

Posting Komentar

 

Girl's Diary Template by Ipietoon Blogger Template | Gift Idea