Rabu, 18 Februari 2015

Novel "Only You 너 만 " part`2

Diposting oleh salmasara.blogspot.com di 04.28

*Bab 2*

Jung Na Ra_

Sudah sejak 10 menit yang lalu aku berdiri disini, dibawah rimbunan dedaunan pohon akasia, musim gugur mulai merubah warna daunnya menjadi kecoklatan. Tak sedetik pun aku mengalihkan pandangan dari gedung bangunan Yaengguk High School yang berdiri kokoh tepat di seberang ku.

Seharusnya sejak 10 menit yang lalu aku sudah berada di dalam kelas, tapi lagi-lagi untuk yang kesekian kalinya aku harus datang terlambat ke sekolah. Biasanya aku memiliki 1001 alasan apapun agar aku diizinkan untuk masuk, walaupun tetap menerima sangsi atas keterlambatan ku. Tapi karna hari ini genap keenam kalinya aku terlambat dan lima waktu yang lalu aku diizinkan masuk, aku tak yakin kali ini aku berhasil lolos.

Sebenarnya aku tak memerlukan alasan-alasan lain untuk diizinkan masuk karna dibalik keterlambatanku semua alasannya selalu sama, selalu karna Hye Jung oppa! Selalu! Tapi, yah, mau bagaimana lagi, aku tak mungkin mengatakan yang sebenarnya.


Tiba-tiba mata ku menangkap sesuatu, atau lebih tepatnya seseorang, seseorang yang beberapa hari ini selalu menegur ku, sebenarnya menegur bukanlah istilah yang tepat, karna yang ia lakukan hanyalah menatapku, sama sekali tak ada teguran yang terucap dari mulutnya.  Entahlah, aku sendiri sebenarnya tak mengenal nya, setiap 1 bulan sekali berganti sekolah membuat ku tidak memiliki seorang teman pun.

Ia dengan sigapnya menaiki gerbang utama Yaengguk High School yang menjulang tinggi, dan setelah itu entah apa yang dilakukannya tiba-tiba saja gerbang utama terbuka. Benar-benar terbuka walaupun hanya secelah.

Ia menuruni gerbang dan dengan santainya melengang masuk. Mata ku masih mengikuti seluruh gerak-geriknya, sampai tiba-tiba ia menghentikan langkahnya ketika kaki kanan nya yang telah melewati gerbang, menoleh kearah seberang, tepat kearahku. Ia bertanya lewat tatapan matanya, sesuatu hal yang selalu ia lakukan. Lantas menggedikkan bahunya sebagai kode untuk mengikutinya.

Bagai mendapat durian runtuh, aku tak ingin menyia-nyiakan kesempatan untuk bisa memasuki Yaengguk High School tanpa tertangkap basah karna terlambat. Semakin ku percepat langkah ku, benar-benar tak ingin menyia-nyiakan kesempatan langka seperti ini.

Karna tak memperhatikan jalanan, tiba-tiba saja sebuah mobil yang melaju dengan kecepatan tinggi sedang melaju kencang ke arahku, membuat tubuh ku terpental beberapa meter di sepanjang trotoar. Warna merah seketika merubah warna seragam ku dalam sekejap, dan hal terakhir yang kulihat adalah ia yang tergopoh-gopoh membawa tubuhku.

***

Lee Hye Jung_

Yeobeosaeyo?[1] Hyeong?[2] Yeobeosaeyo? Hyeong, eodie iseoyo?[3] Baru kuangkat teleponnya tiba-tiba Eun Jae, uri sachon [4], sudah merepet panjang lebar. Heran, padahal dia anak lelaki, tapi cerewet seperti anak perempuan.

Waeyo?[5]” Tanyaku.

“Na Ra, Jung Na Ra, ada sesuatu yang salah dengannya, aku kurang bisa menjaganya. Mianhae, jeongmal mianhae.[6]

Ku potong ucapannya, “Eun Jae-ya!” Panggilku.

Ne?” Ia seperti baru tersadar dari ocehannya.

“Bicaralah yang jelas! Hyeong tak mengerti dengan apa yang kau katakan!

“Na Ra, Jung Na Ra, ada sesuatu yang salah dengan dirinya. Saat ini ia sedang berada di UKS, kau harus segera kesini!” aku sudah mematikan handphone dan bergegas pergi.

Padahal aku tahu setelah ini aku harus mengadakan pertemuan dengan rekan bisnis ku, tapi apa boleh buat, saat ini Na Ra membutuhkan ku.

***

 Jung Na Ra_

Perlahan kubuka kedua kelopak mataku, kurasakan kepalaku berdenyut kencang sekali, Ku urungkan niat untuk duduk.

“Jung Na Ra, gwaenchana?[7]  Ujar Eun Jae, sepupu sekaligus tetangga baru ku. Ah, ya, aku lupa satu hal, ternyata aku bersekolah di sekolah yang sama dengannya di Yaengguk High School, ku katakan sepupu sebenarnya ia bukan sepupu kandung ku, melainkan sepupu Hye Jung oppa. Menyenangkan juga memiliki teman sekaligus sepupu sepertinya, walaupun baru satu bulan kami berkenalan tapi kami sudah berteman baik. Satu bulan yang lalu, ketika aku dipindahkan di Yaenggeuk High School, oppa juga memutuskan untuk mencari suasana baru dengan berpindah rumah, tepat di seberang rumah Eun Jae.

“Aku dimana?” aku masih mengerjap-ngerjapkan mataku.

“UKS, tak perlu khawatir! Aku disini menemani mu.” Ia berusaha menenangkanku, rupanya ia menangkap wajah khawatirku.

Aku hanya tersenyum tipis mendengarnya.

“Syukurlah kau segera sadar, kalau kau sampai mengalami koma lagi untuk yang kedua kalinya, aku tak yakin kau baik-baik saja sekarang.” Satu hal yang kukagumi darinya, ia tipikal orang yang perhatian pada siapa pun, tak terkecuali padaku, walaupun aku bukan sepupu kandungnya tapi ia tetap bersikap baik padaku.

Gwaenchana![8]aku berusaha tersenyum meyakinkannya. Aku sendiri tak mengerti mengapa aku baik-baik saja sekarang, padahal aku yakin sekali bahwa tadi tubuh ku terlempar beberapa meter karna tertabrak mobil, mungkin sekarang tubuh ku mulai kebal terhadap serangan.

“Kau tahu! Tadi sewaktu Cha Young sunbae[9] membawa mu kesini ia hampir menangis melihat mu bersimbah darah. Benar-benar keajaiban dunia melihatnya berlinang air mata, tentu saja karna selama ini reputasinya yang terkenal dingin.”

“Cha Young sunbae? Nuguya?[10]

“Seseorang yang membawa mu kemari.”

Oh, pantas saja ia hampir menangis, jelas-jelas ia yang membuat ku seperti ini sekarang.

“Ah, sepertinya sebentar lagi Hyeong akan kemari.”

Oppa? Waeyo?”

“Tentu saja karna aku menyuruhnya kemari!”

 Ne?” Aku panik.

Eun Jae mengangguk.

“Mengapa kau menyuruhnya kemari?” Tingkat kepanikanku meningkat.

“Tentu saja karna aku menghawatirkan mu, jadi lebih baik ku laporkan saja pada Hyeong.”

“Kenapa kau menga….” Belum selesai aku mengucapkan kalimat ku tiba-tiba sosok Hye Jung Oppa sudah muncul dihadapanku.

Gwaenchana?” Tanya nya, suaranya terdengar sedikit meninggi.

“Ah, aku…” aku masih berusaha menyusun kalimat yang tepat, namun lagi-lagi aku tak menyelesaikan kalimat ku karna ia memotongnya.

“Ternyata kau baik-baik saja,” ia melirik jam tangan hitam yang melingkar di pergelangan tangannya, lantas berlalu pergi begitu saja tanpa sepatah kata pun.

Oppa, changemannieyo![11]” Ia baru sampai pintu, lalu menghentikan langkahnya, walaupun ia tak menoleh kearahku, tapi aku tahu ia mendengarkanku.

“Boleh aku pulang dengan Eun Jae? Jebal![12]

Aniyo![13]

Jebal Oppa! Ya? Lagipula Eun Jae tak mungkin mencelakai ku, apakah kau tidak percaya dengannya?” satu hal yang memang tak pernah dilakukan oppa, ia tak pernah mengizinkan ku untuk berpergian dengan siapa pun, entah karna apa, yang jelas karna alasan ini juga yang membuat ku tidak memiliki teman seorang pun. 

Aniyo!” Ia sudah melangkah pergi.

***

Lee Hye Jung_

Seenaknya saja, dia pikir dia siapa? Padahal aku sudah membatalkan pertemuanku hanya untuk melihat keadaannya, ternyata ia malah asyik mengobrol dengan Eun Jae. Dia fikir aku tak khawatir? Se-tak peduli apa pun aku tehadapnya aku tak mungkin lupa dengan perjanjian hukum yang menyangkut dirinya.

***

you can read this one too >> 3 or this << 1
Happy Reading^^

[1] Halo (Lebih untuk memulai suatu percakapan via telephone)
[2] Panggilan kakak dari laki-laki ke laki-laki
[3] Kakak, kau dimana?
[4] Sepupu ku
[5] Ada apa?
[6] Maafkan aku, aku benar-benar minta maaf
[7] Kau baik-baik saja?
[8] Aku baik-baik saja
[9] Kakak senior
[10] Siapa dia?
[11] Kakak, tunggu sebentar!
[12] Aku mohon!
[13] Tidak!

0 komentar:

Posting Komentar

 

Girl's Diary Template by Ipietoon Blogger Template | Gift Idea