Ketika pulang liburan di kota tercinta, menyaksikan jalanan yang dulu pernah ku lewati, menyaksikan gedung dan bangunan yang dulu pernah ku masuki, serta menyaksikan berbagai macam perubahan yang terjadi membuat ku berpikir banyak hal....
Sejak kelas 1 SMP harus bersekolah di kota lain membuat ku sedikit asing dengan kota ku sendiri. Bagaimana tidak, dalam satu tahun hanya berapa minggu saja aku berada di sini. Hanya ketika liburan tiba aku bisa kembali ke kota ku. Bahkan hingga sekarang aku duduk di bangku perkuliahan semester 4 aku masih melakukan rutinitas ini. Tapi tak apa, aku menikmatinya. Sungguh :)
Ketika berada di rumah sebenarnya aku tak begitu banyak menghabiskan waktu untuk bepergian, plesir. Sebagian besar ku habiskan waktu ku dirumah. Yah- apa saja, bisa menonton televisi, menonton film-film dan drama-drama di laptop, sedikit mengerjakan pekerjaan rumah, dan tentu saja mencoba berbagai macam resep kue >.<
Tapi aku tak menyia-nyiakan kesempatan ketika aku bisa pergi plesir. Karna lokasi rumah ku bukan di kota, akhirnya membutuhkan perjalan setengah jam untuk sampai sana. Dalam perjalanan inilah aku mencoba bernostalgia dengan masa kecil ku. Menyaksikan jalanan yang dulu pernah ku lewati, menyaksikan gedung dan
bangunan yang dulu pernah ku masuki, serta menyaksikan berbagai macam
perubahan yang terjadi membuat ku berpikir banyak hal. Ketika melewati jalan XXX, aku jadi teringat ketika SD aku pernah ke sana hanya dengan berkendara sepeda, padahal cukup jauh dari rumah ku >.< Pun tak jarang aku bepergian hanya dengan teman-teman ku tanpa izin bapak dan ibu. Hahaha...sudahlah. Itu semua sudah berlalu.
Namun ketika aku melewati suatu bangunan. Sebuah bangunan x-supermarket. Ku katakan x-supermarket karna memang dulunya itu adalah tempat perbelanjaan yang cukup besar. Aku tak tahu kapan persisnya that x-supermarket ditutup. Padahal sepuluh tahun yang lalu supermarket itu benar-benar tempat yang ramai oleh pengunjung, tentu saja karna harga barang-barangnya yang standar serta tempatnya nyaman. Seperti yang ku dengar dari orang tua ku mereka menutupnya karna mengalami krisis keuangan, tak mampu menanggung akibat dari krisis tersebut akhirnya mereka pun menutup supermarket tersebut. Hal ini membuat ku berpikir banyak hal, kita tak akan tahu apa yang akan terjadi pada kita sepuluh tahun yang akan datang, lima tahun yang akan datang, bahkan hari esok pun kita tak tahu akan seperti apa. Bukankah ada pepatah yang akan mengatakan 'manusia berencana Tuhan pula yang menentukan'. Hal ini bukankah sesuai dengan kehidupan kita? Terkadang kita merencanakan sesuatu tapi takdir berkata lain. Namun bukan berarti kita harus pasrah sepenuhnya pada takdir. Tuhan pun menginginkan kita untuk berusaha terlebih dulu, setelah berusaha kita harus berikhtiyar, menyerahkan semuanya pada-Nya.
Jadi, walaupun kita tak tahu apa yang akan terjadi dengan masa depan kita. Kita bisa merencanakannya dari sekarang. Kita memiliki kekuatan untuk menjadikan masa depan kita lebih baik dari masa lalu. So..fighting!!! >.<
0 komentar:
Posting Komentar