Liburan….
Tentu saja banyak hal terjadi ketika liburan tiba, apalagi
jika sudah pulang ke rumah
Makan bersama keluarga…
Jalan-jalan bersama keluarga…
Menonton TV bersama keluarga…
Sholat berjamaah bersama keluarga…
Ah…menyenangkan sekali, apa-apa bersama keluarga
Dan tentu saja satu hal yang tak pernah terlewatkan,
memperhatikan seorang lelaki yang rajin pergi ke masjid >.<
Hahaha~ aku tahu itu tidak boleh. Bukankah seharusnya kita
pergi ke masjid untuk beribadah? Aku malah menyelipkan niat lain di benak ku. Aku sendiri terkadang khawatir, benar-benar takut hal yang ku lakukan benar-benar mengubah niat ibadah ku.Karna letak rumah ku yang tepat berada di samping masjid komplek, setiap maghrib dan isya’ aku selalu berusaha untuk sholat berjama’ah di masjid.
Sudah dua tahun. Ya, dua tahun sejak aku memulai rutinitas
ini. Dua tahun yang lalu ketika aku menyadari ada sosoknya yang begitu rajin
pergi ke masjid. Padahal ia anak muda seperti ku. Sekarang ia adalah seorang
mahasiswa semester 6 *Haha anak muda seperti ku? Terkadang memang aku merasakan
ada suatu waktu dimana aku merasa bahwa diri ku masih anak-anak >.<*
Sebenarnya memperhatikan bukanlah istilah yang tepat.
Bukankah aneh jika aku memperhatikannya tapi wajahnya saja aku tak tahu? Yah,
begitulah. Aku hanya tahu ia berangkat ke masjid lepas adzan, setelah itu
pulang lepas sholat dan berdo’a. Ia selalu berada di shaf depan jama’ah lelaki.
Dan aku, dari shaf jama’ah putri selalu berusaha mengintip ke arah pintu untuk
memastikan kedatangannya. Mengintip hanya untuk memastikan kedatangannya! Bukan
untuk melihat wajahnya. Entahlah, walaupun aku penasaran setengah mati seperti
apa rupanya, tapi aku selalu menahan diri untuk tidak mencoba mengintip
wajahnya. Aku tak memiliki alasan khusus untuk ini. Walaupun ketika SD aku berteman baik dengan adik perempuan nya dan
terkadang bertemu dengannya, tapi tetap saja aku lupa seperti apa wajahnya.
Apalagi sekarang ia telah menjadi lelaki dewasa, tentu saja ada perubahan yang
terjadi pada wajahnya.
Selalu mengenakan setelan koko putih dengan sarung biru
kotak-kotak, dan koko coklat krem dengan sarung hijau. Hanya dua jenis setelan
itu yang selalu ia gunakan selama dua tahun ini untuk ppergi ke masjid. Hahaha
sampai sebegitunya aku memperhatikannya. Apakah aku menyukainya? Tentu saja
tidak! Aku hanya sekedar mengaguminya. Ternyata
masih ada sosok anak muda yang sepertinya di jaman seperti ini, selalu
rajin pergi ke masjid. Bukankah wajar jika aku memiliki rasa kagum terhadapnya?
Cirebon-15 Februari 2015
0 komentar:
Posting Komentar