Malam Minggu

Hmm,. Malam minggu >.<

Walaupun status ku "Jomblo", tetap saja aku menyukai hal-hal yang berbau malam minggu, menyukai ketika aku tahu esok nya aku menjadi "pengangguran". Bahkan menikmati kesendirian ku yang hanya ditemani oleh laptop kesayangan. Walaupun aku tak menunggu kedatangan siapa-siapa, or someone else, or maybe something special that make me surprised on satturday night. Tetap saja aku menyukai yang namanya malam minggu.,

Hahaha tapi ada yang berbeda dengan malam minggu kali ini, teman asrama ku, N***S (haha nama disamarkan) meminta ku untuk menemani ke salah satu toko buku. Ku pikir, tak ada salahnya sekali-kali aku keluar malam ketika malam minggu. 

Seperti biasa, ketika pergi mengunjungi toko buku mata ku akan membesar berkali-kali lipat melihat deretan buku-buku yang berjajar rapih. Sambil berkhayal suatu hari nanti buku-buku ku pun akan berada di sana >.<. Namun malam ini aku harus merasa cukup puas hanya melihat-melihat, tak ada acara membeli buku. Bulan ini aku sudah menghabiskan banyak uang ku untuk investasi masa depan *istilah yang selalu ku gunakan ketika menghabiskan uang ku untuk membeli buku* 

Setelah berpuas diri di toko buku. Akhirnya teman ku mengajak untuk mengunjungi salah satu pusat perbelanjaan. Lapar. Dan dia ingin sekali makan chicken steak. Hah, lagi-lagi aku tidak bisa menolak permintaannya walaupun sebenarnya aku sedikit enggan. Setelah melihat ku mengangguk, tanpa ba-bi-bu kami meluncur menuju TKP. 

Tepat seperti dugaan ku! Disini ramai sekali! Banyak pasangan muda-mudi yang memenuhi sudut-sudut pusat perbelanjaan. Apalagi ketika kami sampai di kedai chicken steak, benar-benar penuh sesak dengan manusia. Dan- tak bisa terhindari lagi tiba-tiba kepalaku seperti berputar-putar, pusing yang tiba-tiba menyerang membuat ku seperti akan tumbang. Entahlah, aku selalu merasa tidak nyaman dengan suasana ramai seperti ini. Suasana ramai nya terasa ganjil.

Beberapa menit kemudian, ketika kami mendapat tempat duduk, ternyata kami bersebrangan dengan sebuah keluarga yang juga sedang makan malam. Ayah- Ibu- Kakak lelaki- dan Adik Perempuan. Awalnya aku tak menyadari ada yang aneh dengan mereka. Tapi setelah ku perhatikan lagi. Ternyata ada suatu keganjilan yang tertangkap oleh mata ku. Beberapa detik, bahkan beberapa menit kemudian aku masih memperhatikan "keganjilan" tersebut.

Daebakk!! Mereka benar-benar bertahan dengan keganjilan ini. Bahkan ketika mereka mulai menyantap chicken steak yang telah dihidangkan. Baiklah- aku akan memberi tahu keganjilan yang ku maksud. Selama sekian waktu, tak ada percakapan yang terjadi di antara mereka! Benar-benar tidak ada!! Yang dilakukan oleh kedua anak nya hanyalah 'mengelus-ngelus' gadget yang sedang mereka pegang. Seolah-olah mereka tak bisa terlepas dari gadget tersebut. Dan yang orang tua mereka lakukan hanyalah melihat seolah-olah sambil berkata "Nak, apakah kau tidak ingin berbincang-bincang dengan kami *ayah&ibu* selagi kami makan malam di luar? Apakah ponsel kalian lebih menjanjikan kebahagiaan dibanding kasih sayang kami selama ini?" Entahlah- yah, mungkin saja orang tua mereka tidak benar-benar berpikir hal ini. Aku tak tahu persis. Lagipula, seperti biasa manusia hanya bisa berspekulasi, mengira-ngira, berprasangka dengan apa yang dilihatnya. Berpikir bahwa apa yang terlihat selalu seperti kelihatannya. Padahal tidak selalu seperti itu. Terkadang sesuatu itu tidak selalu seperti kelihatannya. Di mata ku sepertinya mereka bukan keluarga yang harmonis. Namun siapa tahu justru mereka malah merasa sebaliknya, merasa bahwa keluarga mereka adalah keluarga terharmonis yang pernah ada.

Jadi- maksud ku adalah, aku jadi merindukan kehangatan keluarga kecil ku ketika makan malam tiba. Walaupun hanya berlauk tahu-tempe. Namun kami biasa bercengkrama dengan hangat sembari menyantap makan malam. Bahkan tertawa bila tiba-tiba ada hal yang memang lucu.

Ah~ sepertinya aku harus menunggu beberapa bulan lagi untuk menantikan moment ini. Semoga Dia memberiku kesempatan. Kesempatan untuk kembali berkumpul bersama keluarga tercinta. Aamiin...