Tadaaa~
Selamat datang di kehidupan ku wahai si `Binker a.k.a Biru Donker.
Be Nice oke?! >.<
Jangan sampai bosan menemani setiap langkah ku yaa..
Ada sedikit yang ingin ku ceritakan perjuangan ku untuk membeli mu Binker,.
Yah~ Lagi-lagi aku memiliki masalah dengan kartu ATM, tapi kali ini murni kartu ku, bukan kartu si kakak >.< Singkat kata singkat singkat cerita. Ternyata 'ke-eroran' mu membawa dampak lumayan banyak seketika itu juga! Dalam satu kali ini perjalanan di siang terik, ada dua hal yang ingin aku belanjakan. Yang pertama adalah: tiket perjalanan kereta menuju Surabaya, dan yang kedua tentu saja kau Binker.
Karna 'ke-eroran' mu wahai ATM, dengan hanya bermodal Rp. 130.000 akhirnya tetap ku lakukan perjalanan ini. Ketika sampai di tengah jalan menuju Stasiun Lempuyangan, tercetus ide untuk melihat-lihat sepatu lebih dulu. Apalagi aku juga teringat percakapan ku dengan kakak.
"Percaya deh sama mba, pasti tiketnya habis, sekarang musim liburan. Apalagi tujuan kamu Surabaya, kota besar. Seharusnya dari kemarin kamu pesan tiketnya. Kalaupun ada sepertinya yang executive class."
"Yaa. siapa tahu kali ini aku beruntung. Bisa mendapatkan tiket kursi ekonomi."
Ternyata aku lebih memilih untuk melihat-lihat sepatu terlebih dulu. Lantas mengunjungi stasiun kereta.
"Percaya deh sama mba, pasti tiketnya habis, sekarang musim liburan. Apalagi tujuan kamu Surabaya, kota besar. Seharusnya dari kemarin kamu pesan tiketnya. Kalaupun ada sepertinya yang executive class."
"Yaa. siapa tahu kali ini aku beruntung. Bisa mendapatkan tiket kursi ekonomi."
Ternyata aku lebih memilih untuk melihat-lihat sepatu terlebih dulu. Lantas mengunjungi stasiun kereta.
Dan, tadaa~ Bisa dipastikan hampir 100 % yakin bahwa aku tergoda dengan salah satu diantara barisan para sepatu. Setelah melihat-lihat dan mensurvei harga. Aku langsung jatuh hati pada pandang pertama dengan si Binker. Walaupun sudah melihat-lihat yang lain2 nya aku tetap jatuh hati pada mu.
"Bang, ini harganya berapa ya?"
"170.000 jadi 135.000 aja." Eh? 135.000?
Sambil berpura-pura mengelilingi toko yang lain aku kembali melongok tas slempang kecil yang menggantung di leher ku. Memastikan kembali jumlah uang yang ku bawa.
Aakk~ Ternyata benar-benar hanya 130.000. Lantas? Bagaimana mau membeli tiket kalau uangnya sudah ku gunakan semua untuk membeli sepatu? Jangankan membeli keduanya, membeli sepatu saja kurang 5.000.
Padahal ini benar-benar kesempatan bagiku untuk bisa berkunjung lagi ke Surabaya setelah 2 tahun yang lalu. Mungkin esok lusa aku tak kembali mendapatkan ijin untuk bisa pergi sendiri kesana. Padahal aku sudah benar-benar rindu dengan seseorang disana, teman karib ku ketika di pesantren. Aakk~ Eotteokhe???
Ketika dilema ini menyerang tiba-tiba saja ponsel ku berdering. Panggilan masuk dari si teman karib. "Po! Bagaimana? Kamu diijinin buat ke sini?" Nada suara nya yang berbinar-binar tiba-tiba membuat jantung ku mencelos, merasa bersalah.
"Iya. Aku berhasil mendapatkan ijin..." belum selesai aku berbicara tiba-tiba ia sudah memotong.
"Tunggu apalagi! Kalau begitu kamu segera berangkat ke stasiun atau indomart dan alfamart mencari tiket kereta."
"Oh iya, ini aku baru mau berangkat." anehnya aku malah lancar untuk berbohong.
Percakapan pun berlangsung selama beberapa menit kemudian.
Akhirnya aku pun kembali mendatangi toko pertama, mencoba menawar harga. Dan... tadaaa~ akhirnya si abang penjual menjual sepatunya hanya dengan harga 125.000 saja >.<
Mianhae, oh?
Kalau saja aku membawa uang lebih tak mungkin aku berani menawar. Karna aku biasanya tak pernah sampai hati untuk menawar. Berhubung ini keadaan darurat, jadilah terpaksa aku menawar. >.<
Oke, sebaiknya setelah ini aku harus pergi ke Indomart dan dan Alfamart terdekat dengan asrama, pergi mencari tiket. Jika memang benar aku mendapat tiket ekonomi, aku akan kembali ke asrama untuk mengambil uang.
Syalala~ Berlibur di Surabaya~ Hope that I could got the ticket! Yay~
Percakapan pun berlangsung selama beberapa menit kemudian.
Akhirnya aku pun kembali mendatangi toko pertama, mencoba menawar harga. Dan... tadaaa~ akhirnya si abang penjual menjual sepatunya hanya dengan harga 125.000 saja >.<
Mianhae, oh?
Kalau saja aku membawa uang lebih tak mungkin aku berani menawar. Karna aku biasanya tak pernah sampai hati untuk menawar. Berhubung ini keadaan darurat, jadilah terpaksa aku menawar. >.<
Oke, sebaiknya setelah ini aku harus pergi ke Indomart dan dan Alfamart terdekat dengan asrama, pergi mencari tiket. Jika memang benar aku mendapat tiket ekonomi, aku akan kembali ke asrama untuk mengambil uang.
Syalala~ Berlibur di Surabaya~ Hope that I could got the ticket! Yay~
0 komentar:
Posting Komentar