Kamis, 09 April 2015

Lelaki Minoritas

Diposting oleh salmasara.blogspot.com di 07.14
Lelaki minoritas. Lelaki yang mungkin merasa percaya diri berada diantara para perempuan. You got it? Yeah, merekalah teman seperjuangan ku di program studi pgpaud. Laki-laki yang cukup tangguh menurut ku >.< Calon pak guru yang hebat, aamiin... Jurusan pgpaud yang notabene diisi oleh kaum hawa, apalagi univeristas swasta seperti universitas ku, peminatnya jelas lebih banyak universitas negeri. Sehingga semakin minoritaslah mereka, hanya satu laki-laki dari setiap angkatan. Tapi ternyata mereka cukup mampu untuk bertahan dengan baik.


Biar ku ceritakan sedikit tentang para lelaki minoritas ini. Baiklah, aku akan memulai dari yang tertua. Namanya mas Doni Sumaryono, sekarang berada di semester enam. Kalau tidak karna organisasi HMPS, apalagi satu divisi dengannya, mungkin aku tak akan pernah tahu seperti apa sosoknya. Aku menjadi anggota nya dan ia menjadi ketua divisi ku ketika berada di organisasi ini. Laki-laki yang cukup baik, apalagi terhadap kaum hawa. Mungkin karna ia sudah terbiasa dikelilingi oleh banyak perempuan, sehingga ia tahu bagaimana seharusnya bersikap ketika berhadapan dengan perempuan. Asli Jogja tulen. Katanya dia juga memiliki saudara kembar, kalau tidak salah namanya Dona Sumargono. Kukatakan katanya karna aku belum pernah bertemu dengan saudara kembarnya. Ia juga selalu rapih dalam berpakaian. Ah, iya, dia juga salah satu anggota UKM MENWA. Karna bercita-cita bekerja di dunia militer tapi tak tersampaikan, akhirnya ia mengikuti UKM ini.

Yang kedua, namanya Muhammad Aminudin, satu angkatan dengan ku, tapi tidak satu kelas. Lampung adalah kota asalnya. Lagi-lagi karna HMPS sehingga aku bisa sedikit tahu banyak seperti apa sosoknya. Jujur, sebenarnya penilaian pertama ku terhadapnya tidak terlalu bagus. Dari segi penampilan ia benar-benar 180 derajat dengan mas Doni. Urakan, bahkan tak jarang sekali dua kali untuk busana kuliah ia mengenakan celana jeans belel. Ku pikir ia juga tipe orang yang sedikit menyebalkan. Ternyata aku salah. Jika aku mengobrol dengannya, hanya dua reaksi yang bisa kuberikan, keki, atau tertawa terbahak-bahak. Sepertinya ia memiliki bakat alami untuk melawak. Seperti yang baru-baru ini kudengar, walaupun ia sempat ingin mengundurkan diri dari prodi pgpaud, ternyata tidak jadi. Ia lebih memilih untuk lanjut. Bagus, Amin ! Kau hebat ! Bahkan jika aku dalam posisi mu aku tak yakin bisa bertahan sejauh ini.

At least... Lelaki minoritas yang terakhir, namanya Riski. Aku tak tahu seperti apa ia. Karna ia merupakan adik tingkat ku. Tapi aku yakin, ia pun tak kalah hebat dengan senior-seniornya.

Yah, begitulah mereka, lelaki minoritas tertangguh yang pernah ku kenal. Ketika pgpaud sedang mengadakan acara-acara tertentu, mereka selalu menjadi yang tersibuk kesana-kemari, menggotong benda-benda yang cukup berat untuk digotong oleh perempuan. Walaupun diiringi dengan gerutuan kelelahan *ini perilaku yang khusus dilakukan oleh Amin* tapi tetap saja pada akhirnya ia juga bersedia.
Tak bisakah kalian bayangkan jika berada dalam posisi mereka? Ketika di kelas hanya laki-laki sendiri diantara puluhan perempuan. Aku yakin pasti terkadang mereka merasa kikuk sendiri, tapi entah bagaimana cara mereka mengatasinya. Yang jelas kalian hebat ! Sungguh, aku benar-benar berpikir bahwa kalian adalah lelaki yang hebat. Tetaplah menjadi hebat kawan >.<
***
WARNING !!!
Sstt... bagi kalian yang membaca tulisan ini dan mengenal dengan nama-nama yang tertera diatas. Aku mohon dengan sangat jangan bilang-bilang okee!! >.<

2 komentar:

Quina Vesiano mengatakan...

harus aku sebarluaskan harus hahahahaaha

salmasara.blogspot.com mengatakan...

Oh My God ! haha quin, pliss jangan :D

Posting Komentar

 

Girl's Diary Template by Ipietoon Blogger Template | Gift Idea